Jadi ini adalah Poco F6 HP yang pakai Snapdragon 8s gen 3 yang termurah yang resmi masuk ke Indonesia . karena kemarin si realme gt6 harganya ternyata sekian juta lebih tapi emang udah jadi trademarknya Poco ya .
Kalau kita cuman lihat dari perspektive chipset RAM dan juga storage Poco dari dulu itu selalu bisa ngasih harga yang paling rendah . dari dulu belum ada yang bisa ngalahin poco dari sisi price to performance . apalagi kalau kita cuma lihat RAM storage dan juga chipset sebelah aja 7 juta storage-nya itu masih 256 .
Tapi di artikel ini kita bakalan fokus ng-review pocon ya dulu nanti untuk perbandingan dengan realme gt6 di artikel terpisah aja . review-nya poco karena sudah diangkat dan langsung saja kita awali dari sisi performanya .
Karena kemarin sempat saya singgung Ketika saya tes benchmark dia kok kerasa anget . kalau untuk antutu-nya masih sama Ya saya belum bisa ngejar rekornya seorang youtuber , yang beliau itu bisa tembus di 1,5 juta Antutu versi 10-nya .
Cuma saya cuma di 1,5 juta kurang dikit lah dia bisa tembus 1,5 juta lebih kalau pakai cooling eksternal dan dengan skor antutu gini , kalau kita compare dengan chipset lain ya dia mirip-mirip lah sama Snapdragon 8 Gen 2 dan juga di Man City 9.200 .
Tapi di Snapdragon 8s gen 3 tuningannya poco F6 ini enggak kayak Snapdragon 8 Gen 2 yang masih Throttle di Poco F6 itu enggak karena ketika kita tes pakai CPU Throttle selama 30 menit ya memang ada Throttle tapi throttle-nya itu enggak sampai yang warna oren, enggak sampai di
bawah 80%.
Snapdragon gen tu dulu di 3D Mak ya stability scor-nya itu biasanya kepala tu 70% 80% tapi untuk Snapdragon 8s gen 3 ini memang dia terbukti lebih efisien . Karena untuk skor stability-nya semua test 3D Max seperti yang kalian lihat di sini itu skornya kepala 9 semua 90% ke atas semua .
Kalau untuk performa gaming dengan Antutu tanpa cooling hampir 1,5 juta sih ya game-game casual aman sih . Contohnya kayak mobile Legends mobile Legends dia kebuka settingan mentok di 120 FPS dan untuk average yang bisa dia dapat itu di 118-an FPS ya , drop paling rendah itu di 88 FPS jadi enggak ada masalah di mobile Legends , pubg juga kebuka settingan 120 FPS mentok average dia bisa dapat 115 FPS drop-dropnya di 84 FPS ya mirip sama mobile Legends .
Jadi masih aman juga gensin impack di settingan highest ya kalau kita lihat chartnya ini 10 menit awal dia bisa stabil di 60 FPS tapi terus drop di Kisaran 45an FPS , dan setelah 15 menit main performanya itu jadi fluktuatif sih Walaupun memang dropnya itu enggak pernah di bawah 30 FPS .
Kalau kita lihat sudut temperatur bagian dalam dia juga fluktuatif di Kisaran 60 sampai Spike pernah di 72 derajat Celcius untuk CPU temperaturnya untuk car X Street , dia masih bisa di 60 FPS di 5 menit menit awal tapi setelah itu dia sama kayak gensin jadi fluktuatif dan dropnya bisa sampai di 38 FPS ya masih Okelah , Karena masih di atas 30 FPS .
Terus kalau untuk suhu temperatur ketika kita coba untuk main game gensin impact selama sekitar setengah jam lebih dia lumayan anget sih dengan Suhu tertinggi di bagian belakang itu bisa nyentuh di 49 derajat Celcius .
Saran saya sih pakai case ya biar pengalaman main game itu tidak terlalu mengganggu tapi kalau untuk suhu bagian depan tertingginya di 44 derajat Celcius ya kalau kita lihat suhunya suhunya ini masih mirip-mirip sama Poco X6 pro dan semua tes game ini kita pakai game turbonya itu di settingan mentok rata kanan karena kita pengin benar-bener meres performa dari Snapdragon 8s gen 3-nya .
Baca :HP 1 Jutaan Terbaik 2024 – RAM 8 GB STORAGE 256 GB
Selain Kita coba main game kita juga paksa dia untuk record video di 1080p 30 FPS selama 30 menit untuk tahu suhu temperaturnya berapa dan hasilnya
enggak lebih tinggi ketika dia record video sih. dengan suhu tertingginya itu di Kisaran 40 derajat Celcius bagian belakang kalau bagian depan di kisaran 38,9 derajat Celcius dengan suhu yang gini kalau kita tarik data untuk baterainya sebenarnya kalau datanya masih oke sebenarnya enggak yang boros-boros banget Nggak awet-awet banget dengan genin impact 30 menit itu dia berkurang 12%, pubg 9% 30 menit , mobile Legends 30 menit berkurang ya sekitar sama 9%..
Tiktok YouTube netflix pokoknya yang streaming gitu 3% itu 30 menit record video 30 menit tadi berkurangnya di 9%. cuman masalahnya dia ini masih mirip-mirip kayak Poco X6 karena ketika kondisi Baterainya itu 60% ke bawah bawah yang saya rasakan kayak cepat habis gitu baterainya dan memang kalau saya lihat untuk screen on time-nya saya cuma dapat sekitar 4 sampai 5 jam .
Tapi ini untuk penggunaan yang lumayan ekstrem sih , kayak Emang tes gaming dan Tes kamera di sekitar 4 sampai 5 hari ini dan soot-nya anggap aja kita dapat 5 jam lah kalau misalkan enggak full load ya untung-untungan dapat 6 jam .
Jadi menurut saya sih ya masih boros juga baterainya mirip-mirip sama poco X6 Pro lah tapi untungnya sekarang untuk support fast charging-nya itu naik di 90 Wat walaupun enggak sama kayak poco F6 Pro ataupun realme gt6 yang super chargingnya itu 120 watt dan adapternya dapat 120 watt tapi 90 watt-nya ini udah lumayan kencang dengan 0 ke 100% dia cuma butuh waktu sekitar 48 menit .
Jadi enggak sampai sejam udah penuh Kalau menurut saya Kenapa baterainya ini mirip-mirip sama poco X6
(05:17) karena resolusi layarnya ini upgrade dibandingkan poco F5 ya sekarang resolusi layarnya itu ada di 1,5k dan enggak kayak Samsung yang bisa kita ubah resolusinya Kalau Samsung kan resolusinya gede tapi kita bisa ubah ke full HD yang bikin baterainya jadi lebih awet .
Nah si pocu F6 ini di settingannya enggak ada settingan untuk kita menurunkan resolusinya . Jadi resolusinya mau enggak mau ya kita pakai yang 1,5k yang baterainya jadi lebih boros . refresh rate-nya pun juga ngaruh Poco F6 punya refresh rate 120 hz yang sudah banyak aplikasi yang support di sini Gmail , Google Chrome dan apps-as mainstream yang biasa kita pakai udah bisa jalan di 120 hz .
Tapi aplikasi-aplikasi streaming kayak tiktok , YouTube dan juga netflix dia sih masih di 60 Hz ya , belum bisa di 120 hz ngomong Moin refresh rate di website Poco untuk touch sampling-nya ini diklaim bisa di 480 Hz .
Tapi pas kita cek di software touch sampling rate dia itu cuma dapat di 250 Hz saya juga enggak nemu settingan untuk atur touch screen intensity-nya di mana Coba deh kalian yang udah pegang poco F6 atau tahu settingannya pocou untuk touch samplingnya ini lebih tinggi di mana tulis di kolom komentar Ya.
Kalau kita lihat secara spesifikasi layar sebenarnya poco F6 dan juga pocO X6 ini punya spesifikasi layar yang sama cuman bedanya Poco F6 itu punya peak brightness di 24400 nits .tapi kan peak brightness ini enggak bisa kita atur ya kadang dia itu munculnya cuman beberapa detik atau menit aja ketika kita putar video xdr dan juga di titik-titik tertentu saja kalau untuk tipikal brightness-nya diklaim 500 nits dan ketika kita tes pakai kalman sih malah melebihi dia bisa dapat 520 nits .
Kalau mode saturated mode lain juga masih di atas 500 nits xdr 10 Plus dan juga Dolby vision-nya bukan gimik karena kalau kita buka netflix dan kita lihat playback specification nya udah support dan kalau misalkan kontennya sudah Dolby vision di netflix itu juga bakalan muncul Dolby Vision labelnya .
Kalau kita nonton yang Dolby Vision nonton itu jadi kayak ala-ala Cinema warnanya itu jadi lebih realistis dan movie bangetlah . kalau untuk color akurasinya diklaim sama poco di ip3-nya itu sampai di 100%. dan pas kita tes untuk yang 100% dip3 ini cuma ada di color SIM yang saturated untuk srgb-nya di mode ini tinggi banget sampai 144% adob rgb-nya di 91% tapi saya pribadi nggak suka sih mode ini .
Ya karena warnanya itu kayak terlalu mencolok gitu ke mata . saya lebih suka mode yang original color , kayak lebih kalem dan color akurasinya cukup buat saya di 99,7%. enak aja kalau misalkan saya ngedit video di capcut dengan original color terus saya upload di YouTube warnanya itu nggak terlalu melenceng kalau di mode Vivit dia dapat skornya segini ya .
Sebenarnya ini selera sih ya dari data ketiganya ini tinggal kita aja suka pilih mode yang mana Kalau layar support sama Dolby Vision audionya juga support sama Dolby at mouse untuk audionya enak parah sih imersif stereo dan mirip-mirip flagship 10 jutaan suaranya . tapi karena bodinya yang Emang tipis dan masih pakai plastik kalau kita pakai volume 100% mentok dan kita nggak pakai case bagian belakangnya ini lumayan kerasa geter dan lumayan mengganggu jadi ya pakai case lah .
Emang kalau kita ngomong bodinya salah satu yang saya sayangkan untuk branding dia yang flagship Killer itu memang bahan material dari bodinya sih bagian belakangnya Ini material dan feel-nya kurang flexip . kalau untuk bagian depannya Memang dia sudah pakai Corning Gorilla Glass victus dan ip rating-nya naik dari dulu poco ip53 sekarang udah naik jadi ip64 cuman body bagian belakangnya Ini masih kerasa kopong . walaupun kopongnya ini enggak separah di Poco F5 dengan harga segini sih .
Menurut saya seharusnya udah pakai kaca lah ya . Karena harganya kan 7 jutaan . mungkin kalau kaca mahal ya bisa pakai corning gorilla glass 3 lah generasi lama-lama yang penting dipegangnya itu flagship. eh ngomongin soal dipegang feel dipegangnya ini menurut saya masih mirip-mirip sama Poco F5 walaupun Poco bisa mangkas beratnya di 2 gr dan tebalnya Sekarang jadi di 7,8 MM .
Tapi yang saya rasain sih feelnya ini sama-sama aja dengan generasi sebelumnya . tapi yang saya suka sekarang untuk yang warna hitam ini enggak gampang nempel sama fingerprint .
Terus walaupun saya enggak pakai casing dengan finishing mid yang kee glossy-glossy nya ini dia juga enggak terlalu licin Jadi kalau nggak pakai case enak juga .
Kalau untuk desain sih sebenarnya secara Signature dan juga garis besar sama cuman ring lensanya sekarang lebih gede tapi ngomongin ring Line saya sekarang kemarin itu banyak yang memuji hasil video dari Poco F6 karena 60 fps-nya itu emang smoot banget Mikrofonnya juga bagus .
Padahal saya gak pakai mikrofon eksternal ya , kalau videonya Poco ini keren banget Dia smooth tapi emang smooth sih ya . Nah sekarang di review-nya Saya penasaran kalau misalkan kita coba agak ekstrem. jadi di depan saya ini ada tangga kalau misalkan kita naik tangga kayak gini apakah dia masih smooth masih smooth ternyata guys dan yang kalian dengarkan ini Suara mikrofonnya langsung dan ini lightingnya apa adanya ya karena rumah saya Emang belum jadi jadi enggak ada lampunya dan masih terlihat dengan jelas skin tonenya bagus cuman untuk xdr nah ini masih sama kayak di video review-nya jadi kita harus memilih nih .
Kalau misalkan kita mau milih yang lebih detail di bagian belakang . Nah kayak gini harus di-touch tapi resikonya ya muka kita jadi siluet gitu Wah tapi untuk kestabilannya harus saya akuin sih pokok ini kestabilannya oke banget walaupun ini saya enggak pakai di mode stabilisnya on ini cuman di mode 1080p 60 FPS di mode video kalau kita pakai Ultra wide dia cuman mentuknya di 1080p 30 FPS dan karena 30 FPS ya enggak smooth kamera utamanya sih dan ada auto exposure juga yang kayak masih naik turunnya itu masih terlalu kelihatan ya .
Perbedaan antara ultrawide dan Min ini juga kerasa banget kalau kita masuk ke mode foto kalau pas lightingnya cukup sih gak begitu kerasa . Ya tapi kalau low light kerasa banget kesenjangan sosial antara Min dan juga Ultra wide-nya pas lu light detailnya itu enggak dapat kadang blur beberapa area gelap terus kurang sharpening kayak lukisan cair gitu jatuhnya tapi kalau kamera main-nya yang pakai sensor Sony walaupun low light hasilnya masih Solid gak perlu pakai night mode .
Karena kalau dia detect kurang cahaya , dia langsung bakalan masuk ke mode nightight hasilnya masih cukup detail lampu-lampu juga enggak blown out . Okelah untuk kelas harganya dan untuk brand yang di website-nya itu nggak gembor-gemborin tentang kameranya termasuk masih oke untuk Min kameranya ya .
Apalagi kalau fotonya siang-siang Beh hdr-nya bagus detailnya dapat oke banget kok buat foto skin tone juga oke enggak terlalu merah atau kuning vibe-nya itu lebih ke warm terus karena dia nggak punya lensa tele .
Jadi kalau misalkan kita masuk ke mode portrait kayak gini ya dia nggak ada pilihan lensanya ya default-nya cuman ini aja jadi ya kalau enggak , kalau objeknya yang nggak maju atau saya yang maju kayak gini tuh kalau untuk selfie saya enggak ngerasa ada upgrade yang gimana sih dari poku A5 walaupun resolusinya sekarang naik jadi 20 megapixel tapi ya kayak sama aja atau kalian lihat sendiri aja L sampel-sampelnya fitur-fitur lain fitur gimx sih yang sebenarnya ya nice to have aja tapi jujur .
Selama saya pakai semingguan ini enggak pernah saya pakai ada yang pertama namanya adalah Poco airgestur jadi dia bisa tanpa diouch kayak gini-gini tapi capek karena pergelangan tangan saya ini jadi kerja gitu jadi enggak saya pakai Smart AUD juga enggak kepakai-pakai banget yang dia bakalan enggak mati kalau layarnya tetap kita lihat dan masuk saku tapi pas kita lihat lagi atau kita angkat hp-nya tetap enggak nyala secara otomatis.
Jadi ya kayak cuma tweaking dari audi-nya yang cuma 10 detik ini terus ada smart rotating screen juga yang kalau misalkan kita kayak gini itu layarnya B bakalan ngikut tapi ya kayak Nggak penting juga karena kalau posisi kita tidur ya setch nah kan layarnya jadi horizontal ya . kalau auto screen ya dia langsung auto screen gitu jadi nggak penting-penting banget untuk fitur selanjutnya kayak under display fingerprint ya ini wajib ada sih ya .
Di kelas harganya NFC juga bukan sesuatu yang spesial di harga segini untuk motornya dia pakai X Axis yang ya standar juga menurut saya di kelas harga segini hardware jaru ada hpti feedback yang saya rasakan juga masih mirip-mirip sama Poco X6 .
Mungkin itu saja untuk review poco f6 ini ,semoga apa yang sampaikan dalam review ini bisa berguna untuk anda .